Doa sebelum acara pernikahan,
23 Agustus 2007
TOLONG TUHAN
Bila aku salah dalam berencana atas
perjalaan hidupku, mohon janganlah diperhitungkan kesalahanku itu.
Saat-saat menjelang, kami, Budi dan
Kris, hendak mengakhiri masa lajang, bantulah terutama kesiapan hati, mental
dan spiritual agar dapat memulai hidup baru dengan lebih mantap.
Aku menyadari bahwa semua yang
telah, sedang, dan akan kami alami adalah bagian dari rencana-Mu atas diri
kami, maka kami mohon agar kiranya jangan biarkan kami menanggung malu di depan
sesame kami sehingga kami pun patas di hadapan-Mu.
Bantulah dan bimbinglah kami akan
apa yang harus kami lakukan untuk mempersiapkan hati, pikira dan perhatian kami
agar pantas untuk memasuki gerbang kehidupan berumah tangga.
Kendati apa yang sering kami pikirkan
dan cemaskan bukanlah hal penting di hadapan-Mu, namun terkadang hal tersebut
kami rasakan dapat mengganggu kekhusukan dan kekhidmatan, juga usaha untuk
memaknai peristiwa penting dalam sejarah hidup kami di mana untuk kesekian kali
kami disadarkan akan peran serta-Mu dalam hidup kami. Baptis, Krisma, dan
Perkawinan adalah Sakramen yang meneguhkan kami bahkan menjadikan kami manusia
yang hidupnya tergantung hanya kepada penyelenggaraan-Mu.
Ya, Bapa aku percaya Engkau tak ‘kan
membiarkan doaku ini menjadi kata-kata yang sia-sia, sebab di dalam nama-Mu
selalu ada pengaharan. Amin.
Dari anak-anak-Mu yang sedang gundah.
Budi dan Kris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar