Rabu, 07 September 2011

Sebelas Asumsi Misi Yang Salah


SEBELAS ASUMSI MISI YANG SALAH
1.       Menganggap pekerjaan adalah misi
Asumsi ini  keliru karena pekerjaan hanya sebagian dari misi. Misi lebih besar daripada sekedar pekerjaan.
2.       Menganggap peran adalah misi
Asumsi ini keliru karena peran, jabatan atau wewenang dianggap sebagai misi. Bila peran hilang misi pun ikut hilang.
3.       Menganggap misi sebagai ‘sebuah daftar’ apa yang harus dilakukan.
Misi itu melingkupi semua daftar kegiatan yang kita lakukan. Misi lebih utama sedangkan kegiatan merupakan cara untuk melaksanakan misi tersebut.
4.       Saat ini aku tidak hidup dalam misiku
Misi sesungguhnya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, ia mewarnai seluruh hidup kita.
5.       Aku tidak cukup berharga untuk memiliki sebuah misi
Seolah-olah pernyataan tersebut menampilkan kerendahan hati, padahal yang ditampilkan adalah rendah diri, alias minder. Setiap manusia yang normal mempunyai misi yang jelas untuk hidupnya, entah besar entah kecil.
6.       Misiku harus menjadi misi yang hebat atau menolong banyak orang
Ingat, banyak orang yang misinya terlalu tinggi atau muluk-muluk akhirya menjadi sekedar omong kosong karena sulit untuk diwujudkan. Misi hendaknya lebih mempribadi oleh karena itu sebenarnya  ukurannya bias disesuaikan dengan sumber daya yang ada pada pribadi bersangkutan.
7.       Sebuah misi harus penuh penderitaan
Mempunyai misi bukan berarti harus menderita. Pernyataan yang tepat adalah setiap misi mengandung konsekuensi. Persoalannya, tidak semua misi menyenangkan atau pun sebaliknya tidak semua misi membuat penderitaan. Artinya, bersiap-sedialah menerima konsekuensi yang tidak menentu tersebut.
8.       Misiku harus sama dengan teman sejawatku
Pekerjaan, usia, latar belakang ekonomi yang sama tidak bisa menjadi dasar misi juga harus harus sama. Setiap pribadi memiliki pribadi yang unik. Jangan berusaha menjadi pembebek atau pembeo.
9.       Tempat tinggalku adalah nasibku
Nasib baik atau buruk tidak bergantung dari tempat tinggal. Nasib baik dapat diperjuangkan.
10.   Apa yang kulakukan berkaitan dengan misiku
Cermatilah, tidak semua yang kita kerjakan sebagai perwujudan misi.
11.   Kehidupan dating tanpa disengaja bahkan kehadiran kita adalah suatu kebetulan
Seluruh hidup manusia terjadi karena penyelenggaraan Tuhan. Bukan kebetulan. Mensyukuri anugerah penyelenggaraan hidup dengan terus-menerus membaharui diri akan menjadikan hidup kita sebagai berkat yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar